Wednesday, October 18, 2017

Jangan Bersedih...

 Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Sayidina Ali bin Abi Tholib, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Sayidina Ali menjawab, “Aku akan bertanya 2 pertanyaan dan jawablah !”:

Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”:

"Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” kata Ali bin Abi Tholib;

“Tentu tidak” jawabnya.

“Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Ali bin Abi Tholib.

“Tidak juga” jawabnya.
Lalu Sayidina Ali berkata,:
“Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?”
"Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia..

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan….

Tersenyumlah ! karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur….
Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur….”

Kemudian Sayidina Ali bin Abi tholib meneruskan ungkapannya,:

"Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan.

Keduanya adalah nikmat jika ia sadari.
Dibalik kemudahan ada rasa syukur.
Sementara Allah berfirman,:
“Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
(QS.Ali Imran: 144).

Dan dibalik kesulitan ada kesabaran. Allah berfirman,:

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”
(QS.Az-Zumar: 10).

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Allah SWT. Lalu kenapa masih bersedih?

Jangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar. Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya Allah sebagai pelindungku, yang Maha Melihat , yang Maha Mendengar, Lagi Maha Mengetahui.

"JADI..JANGANLAH BERSEDIH DAN MENGELUH"😊

Selamat pagi saudaraku, selalu bersyukur dan bersyukurlah atas nikmat yang diberikan oleh Allah, dan selalulah berbuat baik dlm hidup ini serta saling tolong menolonglah bagi sesama juga saling ingat mengingatkanlah tentang kebaikan dan kesabaran, Insya Allah hidup kita akan tentram dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

 Aamiin yaaa Robbal'alamiin.

Friday, October 06, 2017

Omset Miliaran dan Hafal Al-Qur'an

Saya selalu iri dengan mereka yang punya penghasilan Miliyaran per bulan dan dengannya mereka bisa sedekah jor-joran tanpa hitung-hitungan. MasyaAllah... Iri banget!

Dulu pas sharing di Medan, ada salah satu peserta training bapak-bapak yang perawakannya muda banget. Pas Saya ke belakang, dia ngajak ngobrol dan pengen ketemuan nanti malam di hotel tempat Saya menginap.

Malamnya, Saya turun dari kamar hotel ke lobi. Eh ternyata, bapak-bapak ini udah nongkrong dan nungguin. Kaosan, celana jeans.

Lalu dia ngajak Saya keluar,
"Kang, keluar yuk... Jangan disini ngobrolnya".

Saya pikir, kenapa enggak, yasudah... Yuk ah!

Di mobil, Saya ngobrol banyak, tapi masih tahap perkenalan dan basa basi. Biasalah, building rapport dulu, kan gak mungkin langsung ngomongin bisnis langsung blak-blakan.

Gak kerasa, nyampe deh tempat makan...

Nah, di tempat makan inilah obrolan serius muncul.
Ternyata, restoran tempat makan tersebut adalah miliknya. Wow! Luas banget..

Iseng Saya tanya,
"Udah berapa lama pak?"

Jawab:
"Oh, kalau yang ini baru-baru ini kok kang, belum nyampe setahun..."

Wah, Saya penasaran, kok jawabannya ada "yang ini" nya, berarti asumsinya ada bisnis yang lain dong. Hehe

Langsung Saya kepoin,

"Kalau yang lain pak?"

Jawab:
"Kalau rumah sakit, udah cukup lama. Robotik, lumayan juga. Madrasah, dari awal Saya bisnis. Hotel, juga udah lama sih... Ya gitu deh."

MasyaaAllah... Ini bukan orang sembarangan.

Sambil terkaget2, Saya bilang,
"Pak, banyak amat bisnisnya..."

Sembari bercanda, dia bilang,
"Ah, enggak ah kang, biasa aja. Hobi Saya sebenernya ngajar. Saya lulusan Al-Azhar Kairo..."

Yassalam...
Makin kepo nih Saya.

Langsung Saya bilang,
"Kalau lulusan Al-Azhar, hafidz Quran dong pak?"

Jawab:
"Ya Alhamdulillah... Bisnis cuma selingan aja.."

Dalam hati Saya bilang, "Wah ini orang assem tenan..."

(Tapi dalam konotasi baik ya.. ^_^)

Akhirnya kami ngobrol panjang lebar sampai tengah malam. Asyik banget lah pokoknya.

Saya banyak belajar dari bapak satu ini. Sederhana, pemikiran dan prestasinya luar biasa!

Salah satu pesan dia ke Saya ketika itu, begini kurang lebih,

"Kang, jangan pernah tinggalkan Al-Quran. Jaga Al-Quran. Sebisa mungkin setiap hari membaca dan mengkajinya..."

Allah ya rabb.. nyess di hati!

Saya gak puas. Minta wejangan lagi,
"Ada lagi gak stadz?"


(Saya tiba2 manggil dia ustadz)

Dia pun menjawab,

"Satu lagi, jangan pernah ragu untuk sedekah banyak. Saran Saya, nanti akang setiap hari Jum'at coba bagi-bagi nasi untuk orang-orang gak mampu di kota akang. Kenapa harus nasi? Saya ngajar tafsir. Kalau Saya jelasin alasannya, ini jelasinnya bisa sampai pagi kang. Pokoknya ikutin aja lah... hehe"

Saya nurut. Sami'na wa atho'na ke Guru, selama ajarannya bener.

Sepulang ke Bandung, wejangan dia Saya praktekkan hingga beberapa bulan kedepan.

Hasilnya emang ajaib!

Gak bisa diungkapkan dengan kata-kata...

Salutnya Saya, selain bisnisnya banyak dan besar-besar, omsetnya pun miliaran, tapi nggak pernah berhenti berbagi. Harta maupun ilmu.

Nah, Saya iri sama orang macam begini. Kepengen deh kaya dia. Allah..

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak diperbolehkan iri dan dengki, kecuali pada dua perkara. Pertama, seseorang yang diberi Allah harta kekayaan lalu ia menghabiskan harta kekayaan itu pada jalan yang benar. Kedua, seseorang yang diberi ilmu lalu ia mengamalkanya dan mengajarkannya pada orang lain" (HR. Muslim)

Jadi, iri sama orang macam begitu, gak apa-apa ternyata dalam Islam...

Semoga sharing singkat Saya hari ini, bermanfaat untuk Anda. Aamiin...


Dewa

Thursday, September 28, 2017

Tidak ada yang abadi !

watch out for the impact from
creative destruction , innovative disruption………

di dunia ini sungguh tidak pernah ada keabadian. Perubahan bisnis berlangsung dengan sangat cepat dan dramatis, sehingga satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri (the only permanent is change itself).

Apple, Samsung dan LG yang kini menjadi raja dalam panggung elektronika global, suatu saat niscaya juga akan terpelanting. Lalu apa saja elemen yang membuat sebuah perusahaan – sedahsyat Apple sekalipun — ada kemungkinan bisa roboh ? mari melahap , mencerna dan mempelajari , mengantisipasi  analisa berikut ini :

 Limbungnya perusahaan seperti Sony dan Sharp sebenarnya hanya merupakan siklus sejarah yang kembali berulang.
Dulu kita pernah kenal merk televisi & audio seperti Grundig, Blaupunkt, dan JVC. Mereka semua dilibas oleh Panasonic dan Sony pada era tahun 80-an. Nah sekarang giliran Sony dan Panasonic yang ditendang oleh duet Samsung dan LG. Suatu hari nanti, duet Korea ini mungkin juga akan terkoyak oleh some companies from somewhere (mungkin dari China dan Indonesia. Who knows?).

 Lalu apa yang sebenarnya membuat sebuah perusahaan bisa jaya, lalu semaput dan kemudian mati? Dari beragam studi terhadap bangkit dan robohnya sebuah perusahaan skala dunia, kita mencatat ada tiga elemen yang layak diperhatikan .

 1 : Visionary CEO.
Kebangkitan sebuah perusahaan skala dunia hampir selalu dipicu oleh founder and CEO yang visioner. Apple pernah punya Steve Jobs. Microsoft pernah punya Bill Gates. Sony dulu punya sang legenda Akio Morita. Dan Panasonic memiliki pendiri hebat bernama Konosuke Matsushita.

 Sebaliknya, jatuh - bangunnya sebuah perusahaan juga lazim dimulai dengan sosok CEO yang abal-abal, alias tidak perform.

Sony limbung lantaran gagal menemukan sosok pengganti yang sehebat Akio Morita ( walaupun Sony dipimpin oleh ekspat dari USA) , performance tetap tidak sesuai harapan. )

Kasus Microsoft sama ,  sudah lebih dari sepuluh tahun harga saham Micorosft stagnan lantaran CEO mereka sekarang, Steve Ballmer, tidaklah sereputasi Bill Gates. Sebaliknya, Samsung terus melejit karena mereka punya CEO bernama Lee Kun Hee – sosok visioner yang dianggap sebagai The Steve Jobs of Korea.

Itulah kenapa, memprediksi kejayaan sebuah perusahaan dunia sebenarnya simpel : lihatlah level kecakapan dan track record CEO mereka.

2 : Arrogance Syndrome.

Ini penyakit psikologis yang ternyata banyak di-idap oleh perusahaan-perusahaan besar. Bertahun-tahun menjadi market leader, membuat mereka pelan-pelan terjangkiti sindrom arogansi, dan menikmati zona nyaman hingga tidak eling , waspada (rabun) dengan dinamika perubahan.
 Pada sisi lain, posisi sebagai underdog biasanya justru akan memicu fighting spirit yang dahsyat. Samsung dan LG dulu dianggap sebagai underdog sehingga amat bersemangat menjatuhkan Sony dkk.
 Dan tekad itu menjadi “lebih mudah” lantaran pada saat yang bersamaan perusahaan-perusahaan elektronika raksasa Jepang tergelincir dalam “sindrom arogansi” yang membuat mereka terlena dalam kebesaran.
 Pelajaran pahit itu yang kini coba diserap oleh Toyota. Petinggi mereka bilang : “Perusahaan mobil yang paling kami takuti bukan BMW atau Merceds Benz. Tapi Hyundai. Kami tidak ingin tragedi Sony menimpa pada diri kami”.
 Maka benarlah senandung dari Andy Groove, pendiri Intel yang pernah bilang : Only paranoid will survive. Lengah sedikit, mati.

 3 : Creative Destruction.

Ini sebuah konsep radikal yang berbunyi seperti ini : bunuhlah produk Anda sendiri, sebelum kompetitor menyeretnya ke lubang kuburan. Kodak terlambat membunuh produk kamera mereka, dan akhirnya mati. Produsen disket gagal membunuh produk mereka, dan kini lenyap. Nokia telat membunuh symbian, dan kini mereka harus menerima kekalahan walaupun sempat berjaya belesan tahun.
 Pesannya lugas : Anda tidak boleh terlalu jatuh cinta dengan produk Anda sendiri. Suatu saat Anda harus tega menguburnya, dan lalu segera pindah membangun produk baru yang mungkin sama sekali berbeda. Tidak mudah. Apalagi jika produk lama itu masih laris.
 Itu yang namanya “innovator dilemma” : perusahaan gamang melakukan inovasi sebab takut ini akan membunuh produknya sendiri. Tapi ini yang harus dilakukan, sebelum kompetitor melakukannya dengan brutal dan tanpa ampun. Anda harus berani melakukan “Creative Destruction” dan mengimplementasikan strategi Innovative Dirusption untuk memberikan yang lebih baik , cepat , ekonomis dan berkualitas ke konsumen kita.

Itulah tiga variable kunci yang layak dicatat untuk membuat sebuah perusahaan berkelit dari kematian yang prematur. Setidaknya, dengan pemahaman ini, sebuah perusahaan bisa tetap hidup hingga 100 atau 200 tahun lagi.
Meski kita semua tetap sadar : dalam dunia bisnis dengan persaingan yang sangat ketat , tidak pernah ada keabadian.

mari think no box , execute outside the box !

CARE FOR OTHERS

Kisah nyata: "CARE FOR OTHERS"
(merubah pandangan hidup diri sendiri)_

Pada 27 Oktober 1945, seorang bayi lelaki lahir pd sebuah desa petani di negara bagian Pernambuco, Brasil. Karena kondisi keluarga nya yg sangat miskin, anak ini sejak usia 4 tahun sdh terpaksa turun ke jalan utk berjualan kacang, namun tetap tidak cukup sandang dan pangan.

Setelah masuk SD, di luar jam belajarnya dia mencari makan dgn menjadi tukang semir sepatu bersama dua orang temannya, jika tidak mendapatkan pelanggan, maka dia hrs menahan lapar.

Pada saat usianya mencapai 12 tahun, di suatu petang datang seorang pemilik toko ingin menyemirkan sepatunya, tiga orang anak itu langsung mengerubunginya. Melihat pandangan penuh minta dr tiga anak ini, dia merasa serba salah. Akhirnya, dia mengeluar kan dua buah uang koin dr sakunya dan berkata : Siapa yg paling butuh uang di antara kalian akan saya berikan kesempatan utk menyemir sepatuku, saya akan membayarnya dua dolar.

Pada masa itu ongkos semir sepatu hanya 20 sen, jadi uang sepuluh kali lipat ini bagaikan kue yg jatuh dr langit. Ketiga pasang mata mrk segera memancarkan cahaya aneh.

“Dari pagi sampai sekarang saya belum makan, jika tidak ada uang utk membeli makanan, mungkin saya akan mati kelaparan”, kata seorang temannya."

“Bahan makanan di rumahku sdh habis tiga hari, ibuku juga sdg sakit, saya hrs membawa pulang bahan makanan, kalau tidak maka malam nanti saya akan dipukuli ...”, kata temannya yg lain.

Anak ini melihat pd uang dua  dolar di tangan pemilik toko, sejenak kemudian dia berkata: “Jika kesempatan mendapatkan dua dolar ini diberikan kepadaku, saya akan memberikan kpd dua orang temanku ini masing2 satu dolar.”

Jawaban anak ini membuat pemilik toko dan dua orang temannya merasa heran.

Anak ini menjelaskan: “Kedua orang ini adalah teman baikku, mereka sdh lapar seharian, sedangkan saya tadi siang ada makan sedikit kacang, jadi saya ada tenaga utk semir sepatu. Biarlah saya yg semir, anda pasti merasa puas.”

Pemilik toko ini merasa sangat terharu, setelah anak ini siap menyemir sepatunya, dia benar2 memberikan dua dolar kepadanya. Anak ini juga tidak menjilat kembali ludahnya, dia langsung membagikan uang kpd kedua temannya.

Beberapa hari kemudian, pemilik toko menemui anak itu dan memintanya agar bekerja di tokonya setelah pulang sekolah, sekaligus mendapatkan makan malam. Walau pun sbg pekerja magang upahnya sangat rendah, namun lbh baik daripada pendapatan dari semir sepatu.

Anak ini tahu kalau nasibnya berubah krn perbuatannya yg mau menolong org yg lbh membutuhkan. Sejak itu, asalkan mampu, dia akan berusaha membantu orang yg lebih susah daripadanya.

Akhirnya dia berhenti dari sekolah dan bekerja sbg buruh pabrik, demi memperjuangkan hak2 kaum buruh, dia bergabung dgn serikat buruh pd usia 21 tahun, dia juga mendirikan Partai Buruh pd usia 45 tahun.

Pada tahun 2002, dia mengikuti pemilihan presiden Brasil dgn slogan kampanye “Hapuskan Kelaparan” dan berhasil menang.

Pada tahun 2006, dia terpilih kembali utk masa jabatan 4 tahun kedua.

Selama 8 tahun pemerintahannya, dia merealisasikan janji kampanyenya utk menjadikan Brasil sbg kekuatan ekonomi dunia, dia berhasil membuat 93% anak2 dan 83% orang dewasa di Brasil cukup makan tiga kali sehari. Negara Brasil yg dipimpinnya berubah dari “Dinosaurus Pemakan Rumput” menjadi “Singa Jantan Benua Amerika”, sekali lompat Brasil berhasil masuk ke dalam deretan sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia.

Tidak salah lagi kalau dia adalah mantan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva yang masa jabatannya habis pada akhir tahun 2010.

"Jika kita semakin menaruh perhatian pd orang, maka kita akan semakin tdk mengkhawatirkan diri sendiri. Jika kita semakin tidak mengkhawatirkan diri sendiri, maka perasaan menderita kita akan semakin ringan." Care For Others!

Wednesday, August 30, 2017

ASI itu rezeki dan haknya bayi. Jangan rampas hak mereka

ASI pun kaya manfaat yang sulit ditandingi oleh susu formula. Contohnya, ASI bisa mengurangi tingkah brutal pada anak. Sebab dalam ASI terdapat sejenis mineral (mangan) yang mempengaruhi agresivitas makhluk hidup.

Ada pula kolostrum yang merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan dalam ASI. Biasanya kolostrum akan diproduksi secara alami di dalam tubuh pada hari ke 1 hingga hari ke 3. Kolostrum sendiri sarat protein yang berfungsi untuk membentuk antibodi guna melawan penyakit.

Inilah manfaat-manfaat ASI. Meningkatkan kekebalan anak, kecerdasan anak, hubungan emosi ibu-anak, dan masih banyak lagi.

Lantas, apa pendapat ulama? Sebagian besar ulama mengharamkan ibu-ibu yang SENGAJA tidak menyusui anak-anaknya. Jelas, ASI itu rezeki dan haknya bayi (selama 2 tahun). Sengaja tidak menyusui adalah tindakan yang zalim. Teramat zalim.

Apa dasarnya?

"Aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” HR Ibnu Hibban, shahih 7491.

Kalaupun tidak mungkin menyusui karena sakit dll, carilah ibu pesusuan. Kalaupun ibu pesusuan tidak ada, carilah donor ASI. Tetap ASI juga. Bukan susu formula (sufor).

Saking pentingnya ASI, Al-Quran sampai mengingatkan berkali-kali. Beranikah kita membantahnya?

"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan," (QS 2: 233).

"... Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam 2 tahun," (QS 31: 14).

“Jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang layak…” (QS 2: 233).

“Jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya…” (QS 65: 6).

Coba pikirkan, bila ASI tidak penting, buat apa Al-Quran sampai mengingatkan berkali-kali? Ada hadis-hadisnya pula. Masih berani membantah?

Kalau ASI tidak keluar, yah diterapi. Rumusnya 3T, yaitu Tenang, Tekun, Terapi. Kemungkinan besar, ASI pasti keluar (kembali). Kalaupun tak keluar, cari donor ASI. Sekali lagi, bukan sufor. Al-Quran sangat menganjurkan si anak beroleh haknya berupa ASI selama 2 tahun.

Mencari ibu pesusuan atau donor ASI semudah googling. Kami (saya dan istri) pernah melakukannya. 2X dan gratis. Berhentilah mendongeng bahwa donor ASI itu sulit dicari. Anda sudah nyoba? Seserius apa nyoba-nya?

ASI ribuan kali lebih baik daripada susu formula (sufor). Bahkan tak tertandingi. Jangan zalim terhadap bayi. Bukankah Anda ingin memberikan yang terbaik buat anak, terutama bayi?

"Adanya donor ASI membuat masyarakat semakin sadar bahwa jika terjadi hambatan dalam memproduksi ASI jangan beralih ke susu formula. Bisa meminta tolong donor ASI," ini penjelasan dari Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

"Carilah donor ASI dari yang orang-orang terdekat yang sudah diketahui bagaimana riwayat kesehatannya. Mulai dari lingkaran pertama keluarga dahulu seperti kakak, adek. Jika tidak ada, baru cari yang agak luas."

Perlu juga dicatat nama ibu yang mendonor ASI itu. Karena sudah menjadi keluarga. Istilahnya, ibu pesusuan. Demikian pula anak-anak dari ibu yang mendonor ASI tersebut.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan ASI menjadi asupan gizi terbaik untuk bayi yang hingga kini, belum ada tandingannya.

Ujar guru saya, "Kambing aja nggak mau nyusu sama sapi." Hehehe.

Pada akhirnya, ASI itu rezeki dan haknya bayi. Jangan rampas hak mereka. (Ippho Santosa)

Friday, August 25, 2017

Semua PETINJU profesional memiliki PELATIH

Semua PETINJU profesional memiliki PELATIH.
Bahkan, petinju LEGENDARIS sehebat MOH ALI sekalipun memiliki PELATIH.
Yaitu ANGELO DUNDEE yg membantu ALI menjadi JUARA dunia 3 kali.

Padahal jika mereka BERDUA disuruh  BERTANDING sangat JELAS Angelo Dundee tidak akan pernah MENANG.

Mungkin kita ber-tanya², mengapa MOH ALI butuh PELATIH kalau JELAS dia pasti MENANG melawan pelatihnya ?

KETAHUILAH...
Bahwa MOH ALI butuh PELATIH bukan karena pelatihnya lebih HEBAT tapi karena ia membutuhkan seorang untuk MELIHAT hal² yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"

Hal yang TIDAK dapat kita LIHAT dgn MATA sendiri itu yang disebut : "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".

Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dgn bantuan orang LAIN.

Dalam HIDUP kita BUTUH seseorang untuk MENGAWAL kehidupan kita, SEKALIGUS untuk MENGINGATKAN kita seandainya PRIORITAS hidup kita mulai BERGESER.

Kita butuh orang lain YANG :
×. MENASIHAT
×. MENGINGATKAN
×. MENEGUR

Jika kita MULAI melakukan SESUATU hal yang KELIRU yang MUNGKIN tidak kita SADARI.

Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
×. Menerima KRITIKAN
×. Menerima NASEHAT
×. Menerima TEGURAN

Itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia SEMPURNA.
Jadi, biarkan orang lain menJadi "MATA" kita di area 'BLIND SPOT' kita, sehingga kita bisa MELIHAT apa yang tidak BISA kita LIHAT dengan 'PANDANGAN' kita SENDIRI.

Mari kita saling nasehat- menasehati dalam *KEBAIKAN & KESABARAN.... 👍👍👍

Friday, August 11, 2017

Tidak Ada Orang yang Tidak Memiliki Kompetensi

Di suatu sekolah, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan  sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.

Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”

Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”

Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”

Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”

Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.

Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.

Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”

Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5.

Setahun kemudian, yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,

“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”

Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia
-------'----

Kalau hati bapak ibu  bergetar membaca cerita ini, boleh bapak ibu share ke semua orang terutama kepada guru /pendidik....karena keikhlasan mampu menggetarkan dunia.........................

Friday, July 28, 2017

8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT

Berikut ini adalah 8 hal yang insya Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.
Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan.
Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau.
“ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??”
“SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???”
“targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden.
“Mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya.
“pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.
Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari hawa nafsu dan syaithan”…
(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi 1 jam)
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.
1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda2 pada tiap orang.
Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.
2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya,
Maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.
Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal.
Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah.
1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe.
Toh 1 huruf 10 pahala bukan??
So jangan buru2…
Tapi ingat!
Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’
3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR.
Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan??
Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja.
Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam).
Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN.
Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang??
Setialah bersama Al-Qur’an.
4. SENANG DIRINDUKAN AYAT
Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita.
Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe.
Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita.
Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yang dirindukan ayat..
5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya.
Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2.
Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat.
Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafalpun demikian.
Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2.
Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.
6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN“
Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yang ada di surat Ar-Rahman.
Sudah hampir separuh surat kita hafal.
Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.
7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal.
Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam.
1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!!
5 persen untuk qur’an
8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita.
Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).
Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.
NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait…
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi..
Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.
Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang marketable.
Percayalah..
1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y.
Dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.
Satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA.
Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar???
Oke ya…
Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin…selamat menghafal..

#share

Thursday, July 20, 2017

AKIBAT SHALAT SUBUH DIMASJID

Masih Suka Shalat Subuh Di Masjid ?

Sudah Tau Akibatnya Belum ?

Hehehehhehe.....

Bukan Rahasia Tapi Banyak Yg Belum Tahu.

"Diambil dari salah satu tulisan Mas Saptuari"

Saya tanya, kita jawab bareng-bareng:

+Siapa yang memberi kita rejeki, Allah atau konsumen kita?
"Allah.."

+Yakin? Bener yakin Allah yang Maha Kaya? Allah Maha Pemberi Rezeki?
"Yakiiiinn... Seyakin-yakinnya!"

+Tadi pagi subuhan jam berapa? Subuhan dimana? Jamaah atau enggak?

"Tiba-tiba hening..."

Pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim725).

Lanjut ceritanya ya.....
Bahasa singkat namun tersirat, dua rakaat sebelum shalat subuh nilainya lebih baik dari dunia dan isinya. Orang yang bisa melakukan ini bener-bener kaya raya!!
Sebuah pesan lagi, orang yang sholat subuh berjamaah di masjid seolah-olah dia sudah sholat sepanjang malam...

Bayangkan ketika hari masih gelap, dingiiin, orang-orang ini rela ke masjid lebih dahulu, sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh, pertanda dia datang lebih dulu. Ketika Allah Yang Maha Pemilik Rezeki memanggil di pagi hari, dia berangkat menyambutnya... "ini dia Tuhanku, yang memberiku hidup hari ini, yang menjamin rejekiku hari ini.. Subuh ini kuratakan kepalaku dengan tanah hanya menyembahMu"

Tahun 2008, ada finalis Wirausaha Muda Mandiri menyapa saya di JCC senayan. Mengenalkan namanya Denni Delyandri, pengusaha muda cake pisang Villa dari Batam. Akhirnya kami bersahabat. Beberapa kali saya ke Batam, begitu juga Denni ke Jogja. Di awal usaha dulu hanya naik motor menjual kue pisang yang dibuat oleh Selvi istrinya. Dari rumah kontrakan mereka membangun bisnisnya. Jatuh bangun dijalani, susah payah dihadapi, sekarang bisnisnya merajalela dimana-mana. Cabang banyak di berbagai kota, dengan brand berbeda-beda, sebagai cake oleh-oleh dari masing-masing kota. Di Batam, Padang, Aceh, Pekanbaru, Balikpapan, terakhir dia membuat strudel di kota Malang yang langsung melejit laris manis.

Yang saya tau dari sosok sukses ini ketika saya menginap di rumahnya di Batam, dia tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah di Masjid. Bahkan ketika waktu subuh, masjid yang lokasinya jauh dari komplek rumahnya pun selalu disambangi. Naik mobil, diajaklah Fathan anak lelakinya ikut ke masjid, rutin tiap hari.
"Kamu tiap subuh gini sudah manasin mobil Den? Ke masjid jauh disana?"
"Alhamdulillah.. Sudah rutin beberapa tahun ini Sap, karena gak ada masjid di dekat sini, ya harus pakai mobil ke luar sana"

Masya Allah.. Hebatnya dia melawan kemalasan, berapa banyak yang rumahnya dekat masjid, bahkan tinggal melangkah ketika subuh pun berat menyambut panggilan Allah. Tidak heran ketika dunia seisinya menjadi tidak berharga, Allah memudahkan rejekinya. Sekali waktu saya ke Batam lagi, dia sudah menjemput dengan BMW seri terbaru miliknya..

Di lain waktu, Ustadz Yusuf Mansur bercerita di satu ceramah,
"Saya kalo di Jogja nginep di rumah Mas Jodi rasanya adem dan seneng aja.. Kalo subuh mas Jodi, Mbak Aniek, dan anak-anaknya berangkat barengan ke masjid. Hari masih gelap, orang masih banyak nyaman berselimut, mereka sudah bersama-sama menyambut panggilan Allah.. Merapat ke masjid. Seneng bener ngelihatnya"

Bener kata Nabi, dunia dan seisinya gak ada harganya, mudah bagi Allah menjadikan mas Jodi sukses dengan jaringan Waroeng Steak and Shake-nya yang rame dimana-mana.. lah tiap subuh sudah menyambut Dia Yang Maha Kaya.

Rumah saya kebetulan di bagian depan perumahan, suara gerbang yang dibuka di malam hari kadang terdengar. Sekali waktu sebelum waktu subuh gerbang dibuka, sudah ada lelaki naik motor yang membukanya, lengkap dengan baju koko, sarung dan pecinya... Aaah dia pak Fulan, pemilik dealer mobil terbesar di daerah sini.. Rajinnya dia subuhan di masjid, bahkan ketika azan belum berkumandang, dia sudah berangkat duluan.

Lain waktu saya sering melihat mas Arul dan istrinya berjalan ke masjid, kadang boncengan motor dengan mesranya di subuh buta. Juragan tempe yang punya sales hingga 30 orang lebih. Konsisten tiap pagi menyambut Yang Maha Pemberi Rezeki. Dan pesan Kanjeng Nabi benar adanya.. Dunia dan seisinya gak ada harganya, ketika Allah sudah ridho gampang bagi Allah memberi rejeki yang berkelimpahan bagi hamba-hambanya yang percaya..

Ketika minggu lalu dia lewat depan rumah menyapa, plat putih masih menempel di mobil Pajero Sport yang baru dibelinya..

Lain hari..
Lelaki itu berjalan dalam gelap sendirian dari rumahnya menuju masjid yang berjarak 200 meter, saya pernah beberapa kali memboncengkannya. Namanya Pak Pri, GM area maskapai penerbangan terbaik di negeri ini..

Adzan subuh menggema menembus kabut dan embun pagi, panggilan Illahi yang menyapa semua makhluk, termasuk semua binatang di kanan kiri sawah ini. Suara parau seorang muadzin tua, yang setiap pagi naik sepeda karatan menjemput rejekinya, dialah yang mewakafkah tanah yang sekarang menjadi masjid yang dipenuhi jamaah itu..

Dialah orang kaya yang sesungguhnya, sudah lebih dulu membangun rumahnya nanti di surga.

Sungguh saya iri kepada para pemburu subuh.. Orang-orang yang bergegas ketika Tuhannya memanggil.. Memilih meratakan jidatnya ke bumi menyembah Yang Maha Pemilik Rejeki.

Meninggalkan jauuuuh orang-orang yang selalu terlambat, sholat subuh terburu-buru ketika matahari sudah terang benderang menggeliat..

Insya Allah kita semua bisa menjadi muslim yang sukses mulia dunia akhirat...

Sekiranya dianggap bermanfaat, mohon bantu share ya...

Monday, July 17, 2017

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller”, mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang :
1. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain).
Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu.
Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.
3. Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada pengertian.
Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika.
Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban.
Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika.
Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan?
Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya.
Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan...
sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

_Mudah-mudahan dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi Semangat PAGI Salam SEROJA SAMARA BARSAMA BAROKALLAH..........

Tuesday, February 21, 2017

LAPANGKAN HATIMU

Renungan

KYAI : "Tadi kamu minum segelas air yang aku beri satu sendok gula, apa yang kamu rasakan....?"
SANTRI : "Rasanya manis Kyai..."
KYAI : "Lalu yang aku beri satu sendok garam....?"
SANTRI : "Waduh kalo yang itu benar-benar asin rasanya."
Lalu sang Kyai mengajak santri itu menuju ke telaga luas yang airnya sangat jernih, lalu menaburkan satu sendok gula, kemudian...
KYAI : "Coba kamu minum air telaga ini, dan apa yang kamu rasakan..?"
SANTRI : "Segar sekali Kyai..."
Kemudian Kyai menaburkan satu sendok garam ke dalam telaga itu dan....
KYAI : "Sekarang kamu minum lagi air telaga ini dan bagaimana rasanya...?"
SANTRI : "Tetap segar Kyai...."
KYAI : "Itulah kehidupan, manis dan asin itu menjadi tidak terasa bagi orang yang HATINYA lapang, luas dan penuh dengan rasa syukur.
Maka LAPANGKAN HATIMU dengan IKHLAS, SYUKUR dan selalu SABAR dari segala apa yang terjadi pada dirimu, karena itu yang terbaik dari ALLAH untukmu.

Monday, February 13, 2017

Subhaanallaahi wa bihamdihi

Dalam dzikir Al-ma’surat terdapat sebuah doa yang berbunyi :

“Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi, wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’“

(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak bilangan ciptaan-Nya dan keridhaan-Nya, dan sebesar bobot ‘arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya 3x )

AlHadits Asy-Syarief,
“Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin Radhiyallahu`anha), Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari sisinya pagi-pagi untuk shalat shubuh di masjid. Beliau kembali (ke kamar Juwairiyah) pada waktu dhuha, sementara ia masih duduk di sana. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, “Engkau masih duduk sebagaimana ketika aku tinggalkan tadi?” Juwairiyah menjawab, “Ya.” Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sungguh, aku telah mengatakan kepadamu empat kata sebanyak tiga kali, yang seandainya empat kata itu ditimbang dengan apa saja yang engkau baca sejak tadi tentu akan menyamainya, (empat kata itu) yakni:

“Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi, wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’ “
(HR Muslim)

Hadits ini berisikan percakapan antara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersama salah satu istri beliau yaitu ibunda Juwairiyah. Diceritakan pada saat itu Rasulullah sedang bermalam di rumah ibunda Juwairiyah, kemudian saat memasuki waktu Subuh, Rasul berangkat ke masjid dan melihat ibunda Juwairiyah pun yang sudah siap duduk menunggu untuk melakukan solat subuh dikamarnya. Masuk waktu dhuha, Rasul pun kembali ke kamar beliau dan didapatinya Juwairiyah masih duduk dengan posisi yang sama seperti di subuh tadi sambil melakukan ibadah-ibadah lain seperti membaca Quran, dll.

Akhirnya Rasulullah pun menegur dengan mengingatkan keistimewaan dari 4 kata di dalam doa tersebut. Pahala yang didapat dengan membaca 4 kata sebanyak 3x itu sama beratnya dengan ibadah yang dilakukan ibunda dalam beberapa menit/jam di tempat duduknya.  Setelah itu, ibunda Juwairiyah pun tidak melakukannya lagi.

Pesan Rasulullah: Rasulullah mengetahui bahwa seorang wanita/Ibu/Ummahat pastinya memiliki tugas-tugas istimewa di pagi hari yaitu menyiapkan keperluan suami untuk bekerja, menyiapkan keperluan anak-anak untuk sekolah, menyiapkan sarapan, dan berbagai aktifitas rumah sehari-hari. Maka dengan berbagai aktifitas istimewa inilah Rasul mengingatkan, bahwa dalam 4 kata doa Al-Ma’surat itu pun dibuat begitu istimewa untuk mereka dengan ganjaran pahala yang luar biasa,yaitu sama dengan ibadah-ibadah yang dilakukan ketika duduk hingga waktu dhuha. Sehingga waktu mereka bisa digunakan seoptimal mungkin untuk melakukan tugas lainnya.

Lalu apakah penjelasan dari 4 kata istimewa yang tadi sudah kita sebut?
4 kata tersebut dimulai dari kata ‘adada khalqihi karena kata Subhanallahi wa bihamdihi merupakan kata pembuka saja. 4 kata tersebut menerangkan pahala-pahala yang bisa kita dapatkat jika istiqomah membaca doa ini. InsyaAllah akan dibahas satu persatu secara ringkas.

Rincian 4 kata :

1.      ‘adada khalqihi,  (Sejumlah makhluk yang Allah ciptakan)
Kita tidak akan pernah mengetahui jumlah pasti dari seluruh makhluk yang telah Allah ciptakan, mulai dari terkecil seperti mikroba hingga yang besar. Namun harus selalu kita yakini bahwa semua makhluk adalah ciptaan Allah dan kita yakin bahwa setiap makhluk yang Allah ciptakan pun beribadah pada-Nya. Dan pahala yang kita dari doa ini bisa sebesar jumlah makhluk yang Allah ciptakan. MasyaAllah…

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”  (Qs. Al Isro’:44)

Allah menciptakan makhluknya menjadi 5 golongan:
Insani --- Manusia
Ruhani --- makhluk seperti malaikat, syaitan, dll (gaib)
Nabati --- tumbuh-tumbuhan
Hayawani --- semua binatang
Jamadi --- planet-planet

“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Qs. An-Nur:41)


2.      wa ridhaka nafsihi (Serela diri-Nya)
Allah akan selalu rela memberikan yang terbaik buat hamba-Nya yang senantiasa membaca kata ini.

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
(Qs. Az-Zumar:53-54)

3.      wa ziinata ‘Arsyihi (Seberat Arasy-Nya)
Arasy --- ibarat singasana / pelaminan
Hendaknya manusia senantiasa patuh dan memuliakan Allah, jika diibaratkan menurut bahasa kita seperti saat kita menghormati pasangan pengantin yang berada di pelaminannya saat kita mendatangi sebuah undangan pernikahan. Maka Allah pun jauh lebih mulia dan berada di singasananya yaitu arasy.


 “(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy.”  (Qs. Thoha:5 )

Ada 3 hal tentang hakikat ‘Arsy :
1.      Hanya Allah yang Maha Tahu tentang hakikatnya
2.      Hanya Allah yang Maha Tahu keberadaannya
3.      Hanya Allah yang Maha Tahu bersemayamnya

“Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tuhan bagi 'Arsy yang mulia.” (Qs Al Mukminun:116)


4.      wa midada kalimatihi’ (Sebanyak tinta (bagi) kalimat-Nya)
MasyaAllah… berkah dan rahmat yang bisa kita dapatkan yaitu sebanyak kalimat Allah yang pastinya tak akan habis jika dituliskan.

“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (Qs. Al-Kahfi:109 )


HIKMAH:

Pahala ketika membaca doa ini, terlebih lagi bisa istiqomah pagi petang setiap hari yaitu mendapatkan pahala yang bisa sebanyak makhluk Allah, kemudian Allah akan jauh lebih rela kepada diri kita, pahalanya pun juga bisa seberat ‘Arsy Allah, yang terakhir berkah dan rahmat Allah sebanyak kalimat Allah yang tak bisa habis jika ditulis.


Begitulah ringkasan 4 kata istimewa yang terdapat dalam salah satu doa Al-Ma’surat yang mungkin selama ini kita sudah rutinkan namun belum mengetahui rincian/ penjelasan dibalik doa tersebut yang ternyata memiliki berbagai hal yang luar biasa. Jadi, tidak ada kata “MALAS” lagi untuk merutinkan membaca dzikir doa Alma’surat. Semoga Allah senantiasa memberkahi niat dan amalan ibadah-ibadah kita. Aamiin…
Wallahu a’lam Bishowab

Wassalam….