Wednesday, September 28, 2016

KISAH BUAH SEMANGKA

Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli Buah Semangka untuk istrinya. Saat disantapnya ternyata buah Semangka tersebut terasa hambar.
.
Dan sang isteri pun marah.
.
Syeikh al-Imam Syaqiq menanggapi dgn tenang amarah istrinya itu, setelah selesai didengarkan amarahnya, beliau bertanya dengan halus:
.
"Kepada siapakah kau marah wahai istriku?
Kepada pedagang buahnya kah? atau kepada pembelinya?
atau kepada petani yang menanamnya?
ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?"
Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq
.
Istri beliau terdiam.
.
Sembari tersenyum., Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya:
.
"Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...
Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..!
Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yg terbaik..!
Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yg tersisa, tidak lain hanya kepada yg Menciptakan Semangka itu..!"..
Pertanyaan Syeikh al-Imam Syaqiq menembus kedalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...
.
Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :
.
"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya." Agar Alloh memberikan keberkahan pada kita”
"Mendengar nasehat suaminya itu... Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridha' dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetapkan."
.
pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridha dengan ketetapan Allah SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.
Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah dgn segala keadaan yg ada, baik yg kita sukai atau sebaliknya.
.
Barokah itu: "... bertambahnya ketaatanmu kepada Allah
Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yg mampu membuat yg memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.
.
Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagai mana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikan nya bertambah taat kepada Allah
.
Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.
.
Tanah yg barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah...tiada banding....tiada tara.

Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama Allah.
.
Penghasilan barokah juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauhmana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
.
Anak² yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.

Semoga kita semua dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur padaNYA, agar kita mendapatkan keberkahanNYA.
Alhamdulillah

Saturday, September 17, 2016

APA ITU DAKWAH ?

                                       
1. Da'wah itu mengajak bukan mengejek..                                                                                                                                                      
2. Da'wah itu membina bukan menghina.

3. Da'wah itu mendidik bukan membidik'

4. Da'wah itu mengobati, bukan menyakiti.

5. Da'wah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan.

6. Da'wah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
                     
7. Da'wah itu menyejukkan bukan memanaskan.

8.Da'wah itu mengajar bukan menghajar.

9. Da'wah itu belajar menata diri bukan bertengkar dan mengiri

10. Dakwah itu menasehati bukan mencaci maki.

11. Dakwah itu merangkul bukan memukul.

12. Dakwah itu ngajak bersabar bukan ngajak mencakar.

13. Da'wah itu argumentative dan pro aktif bukan egoisme dan provokatif.

14. Da'wah itu bergerak cepat, bukan berleha leha dan banyak berdebat.

15. Da'wah itu realistis bukan fantastis.

16. Da'wah itu mencerdaskan orang bodoh bukan membodohkan dan memperbodoh

17.Da'wah itu menawarkan solusi bukan cari sensasi

18. Da'wah itu siap berkorban bukan cari uang dan jabatan

19. Da'wah itu meninggikan derajat bukan menjatuhkan martabat..
20. Da'wah itu menyelamatkan dan membangun kemaslahatan kehidup bukan mencelakakan dan membunuh yg hidup..
                       
21. Da'wah itu menguntungkan dan membahagiakan bukan merugikan dan membingungkan..

22. .Da'wah itu menghadapi masyarakat bukan membelakangi masyarakat.

23. Da'wah itu memperbarui masyarakat bukan membuat masyarakat baru.

24. Da'wah itu berinisiatif positif aktif dan produktif bukan khayalan fiktif negatif dan pasif

25. Da'wah itu mengatasi keadaan bukan meratapi kenyataan.

26. Da'wah itu pandai memikat bukan mahir mengumpat.

27. Da'wah itu menebar kebaikan bukan mengorek kesalahan.

28. Da'wah itu menutup aib dan memperbaikinya bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.

29. Da'wah itu menghargai perbedaan bukan memonopoli kebenaran.

30. Da'wah itu mendukung semua program kebaikan bukan memunculkan kecurigaan dan keraguan.

31. Da'wah itu menabur senyum manis bukan bersikap bengis.

32. Da'wah itu mewujudkan Kasih sayang bukan membenci dan menendang.                

33. Da'wah itu mengatasi masalah Umat dengan cara yg manis bukan menjadi hakim jalanan dan gampang memvonis

34. Da'wah itu bersusah payah menanggung problema umat bukan memayahkan dan membebani umat.

35. Da'wah itu menyatukan kekuatan bukan memecah belah barisan ..

37. Da'wah itu kompak dalam perbedaan bukan memecah dengan perdebatan

38. Da'wah itu siap menghadapi musuh bukan mencari musuh.

39. Da'wah itu memperbanyak teman bukan mencari lawan..      

40. Da'wah itu melawan kesesatan dan meluruskannya dengan cara Kenabian bukan mengkelirukan haq dan batil dengan cara kesyetanan..

41. Da'wah itu asyik dalam kebersamaan bukan bangga dengan kesendirian..

42. Da'wah itu menampung dan mengayomi semua lapisan bukan memberantakan persatuan

43. Da'wah itu membangun Cinta dan Kasih sayang bukan  menabur benci dan garang..

44. Da'wah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".

45. Da'wah itu biaya sendiri bukan ingin dibiayai atau disponsori.

46. Da'wah itu "Habis berapa ?" bukan "Dapat berapa ?"

47. Da'wah itu "Mendatangi bukan ingin didatangi..

48. Da'wah itu siap dicaci bukan ingin dipuji..

48. Da'wah itu menghidupkan Sunnah Nabi bukan mencontohkan sifat pribadi..                                      

49. Da'wah itu disemua waktu dan tempat bukan hanya di pesantren saja atau di majlis ta'lim yg mengikat..

50. Da'wah itu dengan seluruh fasilitas yg ada di bumi bukan dengan fasilitas hobi kami"..                                  

51. Da'wah itu memperlihatkan kebenaran bukan mempertontonkan keegoan...                                      

52. Da'wah itu sibuk dengan do'a dzikir dan fikir bukan bersandar kepada sebab semata atau pemikiran orang kafir..                                      

53. Da'wah itu dengan Wahyu Allah dan Sunnah Nabi bukan dengan ilmu akal semata apalagi dengan hawa nafsu pribadi...

54. Da'wah itu dengan Akhlaq terpuji dan Amal Soleh juga Kalimat Toyyibah bukan hanya dengan ceramah dan perintah ..

55. Da'wah itu saling tolong bukan saling todong..

56. Da'wah itu mengislahkan pertikaian bukan menyulut permusuhan..

67. Da'wah itu menyehatkan jasmani dan ruhani Umat bukan menularkan penyakit pada masyarakat..

Wallaahu A'lam bisshowaab
Selamat berda'wah " semoga Mendapat Pertolongan Allah..

Thursday, September 15, 2016

Bu AMIR penjual soto yosodipuran SOLO

Kisah ini disampaikan oleh Bu Das Salirawati, Dosen Hebat Univ. Negeri Yogyakarta

Dalam rangka perjalanan untuk pekerjaan ke Solo, suatu hari saya mampir makan di warung soto di Solo.

Habis bubaran salat jum'at saya mampir ke warung soto itu, karena sangat ramai dikunjungi pelanggannya. Saya pikir soto ini pasti enak karena pengunjungnya sampai ke teras warung...
Suasananya rada aneh, ketika saya lihat sekeliling meja, banyak sekali abang-abang becak yang makan di sana.

"Hemmm.. Pantesan rame, sotonya memang benar-benar enak!"

Ketika selesai makan dan mau membayar, Bu Amir pemilik warung soto itu melarang saya mengeluarkan uang.
"Tidak usah bayar Dik, terima kasih atas kunjungannya.".. ..
Dengan penuh rasa heran saya bertanya alasannya kenapa gak mau dibayar?

"Ini hari Jumat Dik, di sini tiap hari Jumat gratis!"
Masya Allah, terjawab sudah kenapa sebagian besar yang makan di warung ini tukang becak.

Setengah bingung saya mencoba mendekat ke tempat Bu Amir duduk.
"Ibu, apa gak rugi jual soto seharian gak dapat uang?", tanya saya setengah menyelidik.
"Dik, dari hari Sabtu sampai hari Kamis kan alhamdulillah kami dikasih rejeki,
dikasih untung sama Allah!!!

Kalau kami bersyukur dengan cara menggratiskan satu hari, untung kami masih sangat banyak untuk ukuran kami.

Kalau mau jujur seharusnya kami memberikan hak kepada Allah minimal 30% !
Coba adik pikir, siapa yang menggerakkan hati pelanggan-pelanggan kami untuk datang kemari ?

"Kalau kami harus membayar salesman, berapa uang yang harus kami bayar?"

"Semoga dengan 1/7 bagian ini Allah ridho. Sebagian besar dari hasil usaha ini kami gunakan untuk membiayai 4 anak kami. Mereka kuliah semua Dik. Satu di kedokteran UGM, satu di Teknik Sipil ITB, yang 2 lagi di UNS sini. Kalau bukan karena pertolongan Allah, mana bisa usaha kami yang sekecil ini membiayai kuliah 4 orang!"

Bu Amir menjelaskan panjang lebar.

Jelegeeer.... !!! Saya seperti disambar petir.
Warung soto sekecil ini bisa membiayai anaknya 4 kuliah di Universitas Negeri semua! Bahkan malah masih bisa memberi makan kepada tukang-tukang becak dan semua orang yang berkunjung ke warungnya setiap HARI JUMAT, GRATIS lagi !!!

Saya gak kehilangan akal, untuk membayar rasa kagum dan rasa bersalah makan soto gratis, saya masuk Mall.
Saya membeli dompet cantik buat hadiah Bu Amir.
Saya pikir, "Masa Bu Amir gak mau dikasih dompet secantik ini?"
Dalam waktu tidak sampai satu jam saya sudah kembali ke warungnya.

"Lho, kok balik lagi, ada yang ketinggalan Dik?", sapa Bu Amir heran.

"Mohon maaf Bu, ini hadiah dari saya tolong diterima. Anggap saja sebagai kenang-kenangan dari saya buat ibu yang telah memberi pelajaran hidup yang sangat berarti buat saya."

Dengan senyum tulus dan bicaranya halus Bu Amir menolak:
"Dik, terimakasih hadiahnya. Maaf, bukan ibu menolak. Ibu cukup pake dompet ini saja, kenang-kenangan dari suami ibu ketika beliau masih ada. Awet banget, tuh sampe sekarang masih bagus."

Bu Amir menepuk bahu saya.
"Bawa saja pulang dan hadiahkan buat ibumu. Percayalah, ibumu pasti senang dapat oleh-oleh dari Solo. Adik mampir di warung Ibu saja sudah merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Ibu senang, benar-benar senang sudah bisa ngobrol sama adik."
Begitu kata Bu Amir sambil tersenyum.

Saya kehilangan akal dan hanya bisa pamit sambil menundukkan kepala....

CATATAN
Silakan coba sotonya di lokasi : Yosodipuro dekat museum Pers Solo

Jika beli soto di situ selain hari jum'at, kembaliannya jangan diterima. Ketika membayar dan diberi kembaliannya, katakanlah "nderek titip kagem sedekah Jumat bu".
Beliau akan berterima kasih & mendoakan kita nggak habis2nya.
Aamiin... aamiin... aamiin...
Beliau mendoakan kita & Allah ridho akan doanya.

Ibu tsb diparingi Gusti Allah SWT rejeki luar biasa krn rasa syukur & ikhlasnya