Wednesday, December 03, 2014

Romantisme

Sharing dari milis sebelah. Seorang ibu setengah baya pd sebuah pengajian rutin bertanya kpd ustadnya; 'stad bgmn membangun romantisme dlm keluarga" pertanyaan yg membuat keringat sang ustad mengalir deras....namun tetap mencoba menjawab;



 Romantisme itu....

 Ketika malam tinggal sepertiga, seorang istri terbangun. Ia berwudhu, menunaikan shalat dua rakaat. Lalu membangunkan suaminya. “Sayang… bangun… saatnya shalat.” Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu’ shalat dan munajat.



 Romantis itu…

Ketika seorang istri mengatakan, “Sebentar lagi adzan, Sayang…” Lalu sang suami melangkah ke masjid, menunaikan tahiyatul masjid. Tak ketinggalan ia menunaikan dua rakaat fajar. Maka ia pun menjadi pemenang; lebih baik dari dunia seisinya.



 Romantis itu…

Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, “Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja sayang… kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tidak halal”



Romantis itu…

Ketika suami istri terpisah jarak, tetapi keduanya saling mendoakan di waktu dhuha: “Ya Allah, jagalah cinta kami, jadikanlah pasangan hidup dan buah hati kami penyejuk mata dan penyejuk hati, tetapkanlah hati kami dalam keimanan, teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran dan perjuangan, ringankanlah jiwa kami untuk berkorban, maka mudahkanlah perjuangan dan pengorbanan itu dengan rezeki halal dan berkah dariMu”



Romantis itu…

Ketika suami sibuk kerja, saat istirahat ia sempat menghubungi istrinya. Mungkin satu waktu dengan menghadirkan suara. Mungkin hari lainnya dengan WA dan SMS cinta. “Apapun makanan di kantin kantorku, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu.” Lalu sang istri pun membalasnya, “Masakanku tak pernah senikmat ketika engkau duduk di sebelahku.”



Romantis itu…

Ketika menjelang jam pulang kerja, sang suami sangat rindu untuk segera pulang ke rumah dan bertemu istrinya. Pada saat yang sama, sang istri merindukan belahan jiwanya tiba.



 Romantis itu…

Ketika suami mengucap salam, sang istri menjawabnya disertai. Bertemu saling mendoakan. Tangan dicium, pipi dikecup bergantian.



 Romantis itu…

Ketika suami tiba di rumah, istri menyambutnya dengan wajah cerah dan bibir merekah. Maka hilanglah segala penat dan lelah. Beban kerja di pundak mendadak menghilang, terbang.



 Romantis itu…

Ketika syukur selalu menghiasi makan bersama. Meski menu sederhana, nikmat begitu terasa, keberkahan pun memenuhi seluruh keluarga.



 Romantis itu…

Ketika suami istri kompak mengajar anak mengaji. Meski telah ada TPQ, sang ayah dan sang ibu tidak berlepas diri dari tanggung jawab mencetak generasi Rabbani. Kelak, merekalah yang mendoakan sang orang tua, saat perpisahan selamanya telah tiba masanya.



 Romantis itu…

Ketika sang istri tidak berat melepas suami. Keluar rumah. Untuk mengaji, atau aktifitas dakwah.Sebab sang istri ingin suaminya menjadi imam baginya, juga bermanfaat bagi Islam dan umatnya...

So sweet..๐Ÿ˜€๐Ÿ‘

Friday, November 14, 2014

Kisah Secangkir Kopi...

Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yang tinggi serta kemapanan ekonomi dan sosial.

Setelah saling menyapa dan berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yang begitu padat, tugas yang menumpuk dan banyak beban lainnya yang seringkali membuat mereka stress.



Sejenak sang dosen masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi dan berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yang mewah. Cangkir-cangkir kristal. Cangkir-cangkir melamin. Dan cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya. Ukirannya, warnanya dan harganya yang waahh. Namun ada juga cangkir plastik yang biasanya berada di rumah orang-orang yang amat miskin.



Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”.

Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,

“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yang kalian pilih? Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yang biasa?



Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yang paling istimewa. Namun seringkali itulah yang membuat kalian menjadi gelisah dan stress.

Sejatinya yang kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dengan cangkir-cangkir yang mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yang dipegang orang lain!.



Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta dan kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yang membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah.



Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati kopi.



Karena itu kunasehatkan pada kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya…”.



Sejatinya, inilah penyakit yang diderita manusia. Banyak orang yang tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya. Sebab ia selalu membandingkannya dengan apa yang dimiliki orang lain.



Setelah menikah dengan seorang wanita cantik yang berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dengan wanita yang lebih istimewa dari istrinya.



Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri.



Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri dan anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yang dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yang mereka punya”.



๐Ÿ“šRasulullah shallallahu’alaihiwasallam mengingatkan,

"ู…َู†ْ ุฃَุตْุจَุญَ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุขู…ِู†ًุง ูِูŠ ุณِุฑْุจِู‡ِ، ู…ُุนَุงูًู‰ ูِูŠ ุฌَุณَุฏِู‡ِ، ุนِู†ْุฏَู‡ُ ู‚ُูˆุชُ ูŠَูˆْู…ِู‡ِ؛ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ุญِูŠุฒَุชْ ู„َู‡ُ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง"

"Barang siapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya dan memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi dan dinilai hasan oleh al-Albani).



✒Seorang bijak berpetuah,

“Alangkah anehnya kebanyakan manusia! Mereka korbankan kesehatan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yang telah hilang!



Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini dan tidak pula hidup di masa datang.



Mereka senantiasa melihat apa yang dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yang dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yang dimiliki orang lain dan tidak pula bisa menikmati milik sendiri.



Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama”.



๐ŸŒนMaka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun cangkirnya…๐Ÿ˜Š

Wednesday, November 12, 2014

Letakkan Gelasmu...

Inspirasi semangat pagi



Buat mereka yg kehilangan semangat hidup...

 



Cukup Letakkan Gelasnya

-----------------



Seorang dosen memulai kuliah dengan memegang sebuah gelas berisi air, “kira-kira berapa berat gelas ini” Tanya nya pada para mahasiswa sambil mengangkat gelas tersebut pada posisi agak tinggi hingga seluruh mahasiswa dalam ruangan bisa melihatnya.



“50 gram..100 gram..150 gram..entahlah” jawab seorang mahasiswa



“well, kita takkan tahu jika tak menimbang nya” jawab sang dosen diiringi tawa kecil para mahasiswa



“pertanyaan nya adalah apa yang akan terjadi kalau saya mengangkat gelas ini selama 3 menit?” lanjutnya



“tidak akan terjadi apa-apa” kali ini jawaban seorang mahasiswa terdengar sangat meyakinkan



Dosen tersebut masih melanjutkan “kalau saya mengangkatnya selama sejam”



“wah..tangan anda akan keram prof” jawab si mahasiswa



“bagaimana kalau aku mengangkatnya seharian?”Tanya sang dosen belum puas



“entahlah, mungkin tangan anda akan mati rasa, beberapa otot akan terluka mungkin juga lumpuh. Dan yang jelas anda harus dibawa kerumah sakit ” seisi ruangan tertawa



“betul sekali, lantas apakah berat gelas ini akan berubah?”



“tidak prof”



“lalu apa yang harus saya lakukan supaya hal-hal buruk diatas tak perlu terjadi?”sang dosen terus bertanya



“anda tak boleh lupa untuk meletakkan gelasnya”



“persis, jangan mengangkat gelasnya terlalu lama”



Masalah hidup layaknya gelas tadi, semakin lama kita bawa, semakin lama kita akan terbebani, semakin menderita pula kita pada akhirnya.



Bobot masalah takkan berubah sedikitpun hanya kita begitu lama dan dalam memikirkan nya.



Benar bahwa setiap masalah memang harus difikirkan untuk dicari solusinya, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mempercayakan semua pada Allah, bahwa ditanganNya lah segala kuasa. Dia yang mengatur alam semesta, menjaga keseimbangan bumi, sangat mustahil jika Dia lupa memberi kita jalan keluar.



“Dialah yang telah menurunkan keterangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka ( yang telah ada ). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana” (Qs. Al Fath : 4)



Ketenangan hati adalah bukti kuatnya iman, sebaliknya kita harus hati-hati saat dilanda terlalu banyak kegelisahan, seolah masalah kita sangat besar, hingga merasa sebagai manusia paling menderita. Karena bisa jadi saat itu iman kita berada di titik nadir hingga syaithan leluasa menggoda.



Hidup lah dengan semangat pemburu syurga, niscaya takkan ada masalah yang terlalu berat terasa.





Biar TERSENGAT (TerSenyum dan Tetap Semangat)

 



*Diterjemahkan dari Islamic Thinking, dengan berbagai penyesuaian*

Friday, November 07, 2014

Bangun Malam & Layani Orang Lain



๐ŸŒฑBy jamillazzaini



Rabu malam (29/2/2012) kemarin, saya terbang dengan pesawat garuda GA 324 Jakarta-Surabaya. Duduk di sebelah saya seorang bernama Yadi Sudjatmiko.

Lelaki paruh baya ini menuju Malang setelah menempuh perjalanan panjang dari Oman. Ia bekerja di salah satu perusahaan minyak disana. Satu bulan sekali ia pulang ke Indonesia, berlibur satu bulan kemudian bekerja lagi satu bulan.



Banyak pelajaran yang saya peroleh dari lelaki yg telah memiliki 3 orang anak ini. Pak Yadi hanya lulusan STM, tetapi kini ia bergaji besar mengalahkan sarjana teknik yg saya kenal.



Apakah itu diperolehnya dg mudah? TIDAK.



Setelah lulus STM ia mencari pekerjaan ke Jakarta dan Surabaya, namun yg ia dapatkan hanya jawaban, "Kalau cari kerja ke Kalimantan sana, jangan di kota besar."



Maka, ia pun berangkat ke Kalimantan. Di pulau Borneo itu, Pak Yadi bekerja sebagai room boy di sebuah hotel kemudian berpindah sebagai driver.



Saat itu ia berpikir, "Ternyata ijazah STM itu tidak ada artinya ya. Untuk bekerja di perusahaan atau kantoran saya harus memiliki sesuatu yg berbeda yg tidak mereka miliki dan lakukan. Tapi apa ya?"



Setelah berusaha mencari apa faktor pembeda itu, akhirnya ia menemukannya yaitu bangun malam 2 jam sebelum shubuh dan selalu melayani orang.



"Saya yakin sedikit sarjana yg bangun malam dan sarjana yg senang melayani orang. Bangun malam saya mohon ampun dan mohon pertolongan kepada Alloh. Ditambah praktiknya siang hari melayani orang sebaik-baiknya," begitu tutur pak Yadi kepada saya.



Beberapa bulan setelah ia mempraktikkan kebiasaan ini, ia diterima di sebuah perusahaan minyak Total. Dengan ketekunannya, ia menguasai keterampilan yg jarang dikuasai orang, yaitu memasang alat-alat di dalam perut bumi.



 "Pekerjaan saya tidak terlihat tetapi gajinya sangat terlihat," ujarnya sambil tertawa.



Setelah bergaji besar iapun tidak lupa terus melayani orang lain, baik di perusahaannya maupun di kampungnya. Untuk melayani masyarakat sekitar, gajinya ia sisihkan untuk membeli sapi yg ia kerjasamakan dengan para peternak dengan sistem bagi hasil atau"maro".



Lelaki ini terus bercerita."Saya punya pengalaman menarik, saat saya baik sangka, menolong dan melayani peternak saya mendapat balasan lebih besar. Waktu itu salah satu sapi saya mati, peternaknya ketakutan dan berjanji mengganti. Tapi saya katakan, tidak usah mengganti, saya ikhlas. Sayapun memberinya lagi sapi untuk dipelihara.



Hasilnya? Sapi yg dipelihara peternak itu melahirkannya kembar terus. Luar biasa kan?

Tak terasa, pesawat yang kami naiki mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Sebelum berpisah ia menasihati saya, "Bangunlah setiap malam sebelum kebanyakan orang lain bangun, layanilah orang tanpa berharap balasan. Gusti Alloh ora sare (tidak tidur). Kalau anda melakukan itu. Alloh lah yg akan melayani keperluan Anda. Enak kan?



Saya kehabisan kata-kata, tertegun menatapnya hingga lupa mengucapkan kata-kata yg sudah sepantasnya ia terima.



"Terima kasih pak Yadi, teman perjalananku, guruku."

Friday, October 24, 2014

Smoga Ini Baik... In Sya Allah

ูˆุนุณู‰ ุฃู† ุชูƒุฑู‡ูˆุง ุดูŠุฆุง ูˆู‡ูˆ ุฎูŠุฑ ู„ูƒู…، ูˆุนุณู‰ ุฃู† ุชุญุจูˆุง ุดูŠุฆุง ูˆู‡ูˆ ุดุฑ ู„ูƒู…، ูˆุงู„ู„ู‡ ูŠุนู„ู… ูˆ ุฃู†ุชู… ู„ุง ุชุนู„ู…ูˆู†

 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS Al-Baqarah : 216)



✔ yang dikagumi terkadang tidak mengerti

✔ yang dirindukan terkadang tidak tahu

✔ yang dicintai terkadang tidak merasa

✔ yang diinginkan terkadang tidak sejalan dan

✔ yang tidak disangka terkadang terjadi



 AKU YAKIN TAKDIR ALLAH ITU INDAH...



 ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal dengan ketakwaan dan wirainya. Tiap kali raja menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, “Semoga itu baik, insya Allah.” Kata-kata ini selalu diulang-ulanginya pada setiap kejadian yang secara dhahir adalah kejadian buruk.



⛅ Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak dan terpotong. Darah pun mengucur. Si sahabat berkata, “Semoga itu baik, insya Allah.” Raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, “Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?” Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, ‘Semoga ini baik, insya Allah.”



 Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan. Sedangkan di hutan tersebut terdapat suku yang menyembah berhala dan tiap tahun mengorbankan orang kepada berhalanya tersebut. Raja pun ditangkap oleh suku tersebut. Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari raja tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, sebab korban harus dalam kondisi yang sempurna. Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya. Akhirnya ia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya.



 Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara. Raja bertanya, “Ketika engkau mengatakan, ‘Semoga itu baik, insya Allah.’ Saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?” Ia menjawab, “Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelih saya sebagai penggantimu.”



-----



๐Ÿ’ฅ Jika anda mendapat kejadian buruk ucapkan : "Semoga ini baik, insya Allah.”

Semoga ALLAH SWT memberi kebaikan pada kehidupan Anda. Aamiin



๐Ÿ’ฅ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS Al-Baqarah : 216)



 khoir Insyaa Alloh .. 

Tuesday, October 14, 2014

Doa Itu Terkabulkan...

DOA ITU TERKABULKAN…



Ketika saya merasakan lambatnya anak anak saya menghafal Qur’an, saya berpikir mungkinkah ia menjadi penghafal Qur’an? Bagaimanakah cara agar dia bisa menjadi penghafal Qur’an? Bagaimana agar dia cinta dengan Al-Qur’an?



Teknik apa yang mesti saya perbaiki ketika mengajarkannya. Dan seterusnya…Pikiran-pikiran penuh kecemasan, yang bisa berujung keputusasaan. Na’udzu billah min dzalik.



Hingga satu hari, saya mendengar kisah yang dipaparkan salah seorang imam masjid Kuwait yang bernama syaikh Fahd Al-Kandari. Syaikh Fahd menceritakan, bahwa selama iya menjadi imam, jika ia membaca bacaan yang panjang, biasanya hanya satu orang makmum yang mengoreksi ketika ia melakukan kesalahan dalam membaca. Orang itu sudah tua.



Karena tertarik, syaikh Fahd mengajak si bapak tua bercakap-cakap. Ternyata benar, si bapak tua adalah seorang hafidz. Syaikh pun mengira bahwa si bapak tua menghafalnya ketika ia masih muda. Ternyata dugaan syaikh salah.



Si bapak tua berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an di usia 60 tahun! Subhanallah…Usia dimana seseorang biasanya sudah sulit untuk melakukan hal itu. Saat ditanya bagaimana ia melakukannya. Sang bapak berkata, bahwa ada satu doa yang tidak pernah ditinggalkan ibunya sampai akhir hayatnya.



Doa agar anaknya menjadi penghafal Qur’an.



Saat itu, tiba-tiba saya tersadar. Betapa doa sang ibunda telah terwujud. Walau ia tak dapat melihat dan merasakannya ketika ia masih ada di dunia. Namun doa itu terkabul. Doa itu T-E-R-K-A-B-U-L.



Doa yang kita panjatkan pada Rabb Semesta Alam pasti dikabulkan, asal kita memintanya dengan ikhlas, dengan hati yang khusyuk dan menjauhi hal-hal yang menyebabkan doa tak terkabul.



Pengabulan doa itu yang kita tidak ketahui kapan. Bisa jadi cepat, bisa jadi nanti. Bisa jadi ditunda…Bisa jadi dengan wujud nyata sesuai lafal yang kita panjatkan. Bisa jadi dalam bentuk kita terhindar dari musibah.



Saya hanyalah salah satu diantara banyak orang tua yang berharap dalam doa, agar anak saya menjadi penghafal Al-Qur’an.



Posisi yang “menguntungkan” saat berdoa untuk sang anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ““Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.”



Hanya saja…

Terkadang saya lupa..

Terkadang sepertinya saya terlalu terburu-buru…

Ingin melihat hasil nyata seperti anak si fulan atau fulanah. Yang bisa menghafal Qur’an di usia belia. Yang sudah menghafal berjuz-juz padahal belum lagi masuk sekolah dasar.



Padahal yang seperti ini sebagaimana Allah membagikan rezeki.

Semua telah diatur.

Semua telah ditakdirkan.

Bukan kita yang mengatur.

Bukan kita yang menentukan.

Bukan pula sesuatu yang bisa dipaksakan.



Yang kita bisa lakukan adalah berdoa dan berusaha. Hasilnya kita serahkan semua pada Allah.



Maka aku berdoa kepadamu ya Allah, jadikanlah aku dan keluargaku serta anak keturunanku, menjadi penghafal Qur’an. Mudahkanlah kami dalam mengamalkan apa yang telah kami hafal itu. Jadikanlah seluruhnya untuk mencari ridho-Mu. Aamiin ya robbal ‘aalamiin



 Copas dr sebelah...

Saturday, October 11, 2014

Ikhlash Itu...

๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท IKHLAS ITU ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท

menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah,

Karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita



๐Ÿ”ธIkhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan

jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….

๐Ÿ”ธ Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...

◼Semoga Bermanfaat

Kita Tahu Tapi Tak Amalkan

Copas dari grup sebelah.



✅Kita Tahu Tapi Kita Tidak Mengamalkan๐Ÿšซ



Pesan singkat ini aslinya berbahasa Arab yang dikirimkan oleh salah seorang dosen saya dulu di S1. Pesan ini membuat saya banyak merenung, lalu berfikir untuk menerjemahkannya agar lebih bermanfaat.***



Ibnu Qayyim Rahimahullah pernah berkata:

(Diriwayatkan bahwa seorang budak wanita belia wafat karena wabah "tha'un". Lalu ayahnya melihatnya dalam mimpi..!!

Maka ia berkata kepadanya: wahai putriku... ceritakan kepada kami tentang akhirat.

Maka ia menjawab: wahai ayahandaku... sungguh kami telah datang di atas perkara yang sangat berat, dan sungguh dulu kami telah mengetahui tapi kami tidak mengamalkannya. demi Allah..! sungguh satu "tasbih" dan satu "raka'at" dalam lembaran amalku jauh lebih aku cintai dari dunia dan isinya).



Saudaraku...

Renungkan perkataan budak belia di atas, bukankah ia telah mengucapkan perkataan yang sangat dahsyat "kami telah mengetahui tapi kami tidak mengamalkan". Bukankah banyak diantara kita yang belum memahami maksudnya?..



✅Kita telah mengetahui bahwa jika kita mengucapkan "subhanallah wa bihamdihi" seratus kali, maka dosa-dosa kita akan diampuni walau ia seluas samudera...

๐Ÿšซ(Lalu hari dan malampun berlalu namun kita tidak mengucapkannya)



✅Kita telah mengetahui bahwa dua raka'at shalat Dhuha, sama seperti 360 sedekah...

๐Ÿšซ(Lalu hari berganti hari pergi menjauh, namun kitapun tak pernah menegakkannya)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang berpuasa sunnah sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari jilatan api Neraka 70 tahun perjalanan.

๐Ÿšซ(Lalu tahun demi tahunpun berlalu namun kita lalai dari berpuasa sunnah di jalan Allah)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka ia akan diikuti 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun baginya kepada Allah.

๐Ÿšซ(Lalu kitapun belum menjenguk satupun orang sakit minggu ini)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa siapa yang shalat atas jenazah dan mengikuti ke makamnya sampai ia dikubur. Maka baginya dua "qirath" pahala seperti gunung Uhud.

๐Ÿšซ(Lalu minggu demi minggupun berlalu, namun kita tak sekalipun mengantar saudara seiman ke kuburan)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membangun masjid untuk Allah walau sebesar sarang burung, maka Allah akan membangun baginya rumah di Surga.

๐Ÿšซ(Lalu kitapun belum berkontribusi untuk membangun sebuah masjid walau dengan sepuluh Dinar)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membantu seorang janda dan anak-anaknya yang miskin, maka ia seperti orang yang berjihad di jalan Allah, dan seperti orang yang berpuasa di siang hari dan tidak berbuka, serta seperti orang yang bangun seluruh malam dan tidak tidur.

๐Ÿšซ(Lalu kitapun sampai sekarang belum berbuat untuk meringankan beban janda miskin dan anaknya)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membaca satu huruf al-qur'an, maka baginya satu hasanah, dan satu hasanah mendapat sepuluh kebaikan sepertinya.

๐Ÿšซ(Lalu kitapun lalai dan luput dari membaca al-qur'an setiap hari)



✅Kita telah mengetahui bahwa haji mabrur balasannya adalah surga, dan pahalanya adalah, ia kembali seperti dihari dimana ia dilahirkan "bersih dari dosa".

๐Ÿšซ(Lalu kitapun tak berusaha menyempurnakan ibadah haji, sementara kondisi dan situasi sangat dimudahkan untuk kita)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa kemuliaan seorang mu'min adalah "qiyamullail" dan bahwasanya Rasulullah beserta sahabatnya tidak pernah meremehkan urusan qiyamullail sepanjang umur mereka, walau di tengah kesibukan mencari sesuap penghidupan, serta dalam berjihad menyebarkan dienul Islam.

๐Ÿšซ(Sementara kita betapa besarnya kita meremehkan urusan qiyamullail)



✅Dan kita telah mengetahui bahwa qiyamat akan tiba dan tidak ada keraguan di dalamnya, dan Allah akan membangkitakan semua dari kuburnya.

๐Ÿšซ(Lalu kitapun belum menyiapkan diri dan bekal untuk hari itu)



✅Kita telah banyak menguburkan mayit dan shalat atas mereka.

๐Ÿšซ(Namun kitapun belum bersungguh-sungguh untuk menyambut hari seperti ini, seakan ada garansi bahwa kita tak termaksud)

Friday, October 10, 2014

Tas Yang Membuat Menangis

Kisah Nyata "Tas Siswi SMA" Ini Membuat Menangis Siapa Saja yang Membacanya



Islamedia.co - Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan'a' yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam yang di lengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik..



Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain. Sementara tas para siswi terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun melainkan beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya..





Semua kelas sudah dirazia, hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat seorang siswi yang menceritakan kisah ini. Apa gerangan yang terjadi ?!



Seperti biasa, dengan penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun di mulai..



Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang di kenal sangat tertutup dan pemalu. Ia juga di kenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun. Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar..



Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya berada di dalam tas miliknya !



Semakin dekat gilirannya untuk di periksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya. Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya ?!



Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk di periksa..



Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya !



Kini giliran di periksa, dan dari sinilah di mulai kisahnya...



"Buka tasmu wahai putriku.."



Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan..



"Berikan tasmu.."



Ia menoleh dan menjerit, "Tidak...tidak...tidak.."



Perdebatan pun terjadi sangat tajam..



"Berikan tasmu.." ... "Tidak.." ... "Berikan.." ... "Tidak.."



Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya ?!



Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa ?!



Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih di pegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan penuh kegilaan !



Spontan saja siswi itu menangis sejadi-jadinya. Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot. Para guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan disiplin (bukan siswi yang amburadul), mereka terkejut melihat kejadian tersebut..



Tempat itu pun berubah menjadi hening..



Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut.... ??



Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke kantor sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam tasnya sehingga bisa terbebas begitu saja..



Mereka pun membawa siswi tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta sebagian siswi lainnya. Siswi tersebut kini masuk ke ruangan kantor sekolah, sementara air matanya mengalir seperti hujan..



Siswi tersebut memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian, karena mereka akan mempermalukannya di depan umum !



Karena perilakunya selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan memerintahkan para siswi lainnya agar membubarkan diri. Dan dengan penuh santun, kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja..



Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya padanya, "Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?"



Disini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka tasnya !



Detik-detik yang menegangkan..



Ya Allah, apa sebenarnya benda tersebut ?



Coba tebak.. ?



Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada !



Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti..



Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut !



Setelah mengorek informasi dari siswi tersebut seputar roti itu..



Setelah merasa tenang, siswi itu berkata, "Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku sarapan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku. Ibu dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti ini..



Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami..



Inilah yang membuat aku menolak untuk membuka tas, agar aku tidak dipermalukan di hadapan teman-temanku di kelas, yang mana mereka akan terus mencelaku di sekolah, sehingga kemungkinan hal tersebut menyebabkan aku tidak dapat lagi meneruskan pendidikanku karena rasa malu. Maka saya mohon maaf sekali kepada Anda semua atas perilaku saya yang tidak sopan.."



Saat itu juga semua yang hadir menangis sejadi-jadinya, bahkan tangisan mereka berlangsung lama di hadapan siswi yang mulia tersebut..



Maka tirai pun di tutup karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan kita berharap untuk tidak menyaksikannya..



Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu dari tragedi yang kemungkinan ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa kita sementara kita tidak mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura tidak mengenal mereka..



Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin dapat mengenalinya dengan baik..



Kita memohon kepada Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon pada-Nya agar Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat..



(Sumber Majalah Islam Internasional Qiblati)

Kutip dari Grup WA An-Nashihah

Tuesday, September 30, 2014

Indikator Kebahagiaan

Just refresh...



Ibnu Abbas R.A. menjelaskan, ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan di dunia yaitu:



1). QOLBUN SYAKIRUN, atau hati yg selalu bersyukur, yg artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yg berlebihan, tidak ada stress, dan nikmat hati.



2). AL-AZWAJU SHALIHAH, yaitu pasangan hidup yang sholeh/sholihah yg akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula.



3). AL-AULADUL ABRAR, yaitu anak yg sholeh yg selalu mendo'akan kedua orang tuanya dijamin dikabulkan Allah swt.



4). AL-BIATU SHOLIHAH, yaitu lingkungan yg kondusif untuk iman kita. Rasulullah menganjurkan kita utk selalu bergaul dgn orang2 sholeh yg selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.



5). AL-MALUL HALAL, atau harta yang halal. Bukan banyaknya harta, tapi halalnya harta yg dimiliki. Harta yg halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dlm hidup.



6). TAFAQQUH FID-DIEN, atau semangat utk memahami agama. Dengan belajar ilmu agama, akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah dan Rasulnya. Cinta inilah yg akan memberi cahaya bagi hatinya.



7). BAROKATUL UMUR. Artinya umur yg semakin tua semakin sholeh/shalihah, setiap detiknya diisi dgn amal ibadah. Berkah (selalu menjadi sumber kebaikan).



Mudah2han kita semua dipermudah olehNya untuk mendapatkannya..

Lebah & Lalat

Hidup adalah pilihan  ==



๐Ÿ LEBAH atau LALAT ๐Ÿพ



Mengapa Lebah cepat menemukan bunga๐Ÿ’๐ŸŒป๐ŸŒธ

, sedangkan Lalat cepat menemukan kotoran? ๐Ÿ’จ๐Ÿ’จ



Karena naluri lebah๐Ÿ hanya untuk menemukan bunga๐ŸŒธ,

sedangkan naluri lalat ๐Ÿพhanya untuk menemukan kotoran๐Ÿ’จ๐Ÿ’จ.



Lebah tidak tertarik pada kotoran. Sebaliknya,  Lalat tidak tertarik pada harum & keindahan bunga.



Alhasil, lebah kaya akan madu, sedangkan lalat kaya kuman penyakit.



Mengapa sebagian orang menjadi jahat,dan sebagian orang menjadi baik?



Karena orang jahat tidak tertarik pada hal² yang baik,

sedangkan.... bila ada hal² yg buruk, menyakitkan, gosip, bohong, permusuhan, mereka menjadi begitu bersemangat untuk menyebarkannya, mereka orang² yang mudah diprovokasi tanpa pikir panjang langsung bereaksi.



Orang baik ialah orang yang tidak tertarik dan tak mau merespon akan hal² buruk, menyakiti, isu yang tak jelas, semua hal yang berbau kejahatan yang sekalipun dilapisi isu agama.



Apa yg dilihat akan menghasilkan apa yang dipikirkan, dan apa yang dipikirkan akan menghasilkan apa yang diperoleh dan diperbuat.

Hidup ini sangat tergantung dengan hati dan pikiran. Jika hati dan pikiran selalu negatif maka apa saja yang dilihat akan selalu negatif, dan hasilnya adalah penderitaan, sakit hati, kecewa, iri hati, sirik.



Ingin bahagia....? Mulailah dengan hati dan pikiran yang selalu positif, maka apa saja yang dilihat akan selalu positif, dan hasilnya adalah kebahagiaan.



Pilihan ada ditangan kita, mau jadi seperti LEBAH ๐Ÿ atau LALAT ๐Ÿพ



....๐Ÿ™..... Selamat Memilih ๐Ÿ’›๐Ÿ’™๐Ÿ’œ