Wednesday, October 18, 2017

Jangan Bersedih...

 Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Sayidina Ali bin Abi Tholib, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Sayidina Ali menjawab, “Aku akan bertanya 2 pertanyaan dan jawablah !”:

Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”:

"Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” kata Ali bin Abi Tholib;

“Tentu tidak” jawabnya.

“Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Ali bin Abi Tholib.

“Tidak juga” jawabnya.
Lalu Sayidina Ali berkata,:
“Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?”
"Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia..

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan….

Tersenyumlah ! karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur….
Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur….”

Kemudian Sayidina Ali bin Abi tholib meneruskan ungkapannya,:

"Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan.

Keduanya adalah nikmat jika ia sadari.
Dibalik kemudahan ada rasa syukur.
Sementara Allah berfirman,:
“Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
(QS.Ali Imran: 144).

Dan dibalik kesulitan ada kesabaran. Allah berfirman,:

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”
(QS.Az-Zumar: 10).

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Allah SWT. Lalu kenapa masih bersedih?

Jangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar. Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya Allah sebagai pelindungku, yang Maha Melihat , yang Maha Mendengar, Lagi Maha Mengetahui.

"JADI..JANGANLAH BERSEDIH DAN MENGELUH"😊

Selamat pagi saudaraku, selalu bersyukur dan bersyukurlah atas nikmat yang diberikan oleh Allah, dan selalulah berbuat baik dlm hidup ini serta saling tolong menolonglah bagi sesama juga saling ingat mengingatkanlah tentang kebaikan dan kesabaran, Insya Allah hidup kita akan tentram dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

 Aamiin yaaa Robbal'alamiin.

Friday, October 06, 2017

Omset Miliaran dan Hafal Al-Qur'an

Saya selalu iri dengan mereka yang punya penghasilan Miliyaran per bulan dan dengannya mereka bisa sedekah jor-joran tanpa hitung-hitungan. MasyaAllah... Iri banget!

Dulu pas sharing di Medan, ada salah satu peserta training bapak-bapak yang perawakannya muda banget. Pas Saya ke belakang, dia ngajak ngobrol dan pengen ketemuan nanti malam di hotel tempat Saya menginap.

Malamnya, Saya turun dari kamar hotel ke lobi. Eh ternyata, bapak-bapak ini udah nongkrong dan nungguin. Kaosan, celana jeans.

Lalu dia ngajak Saya keluar,
"Kang, keluar yuk... Jangan disini ngobrolnya".

Saya pikir, kenapa enggak, yasudah... Yuk ah!

Di mobil, Saya ngobrol banyak, tapi masih tahap perkenalan dan basa basi. Biasalah, building rapport dulu, kan gak mungkin langsung ngomongin bisnis langsung blak-blakan.

Gak kerasa, nyampe deh tempat makan...

Nah, di tempat makan inilah obrolan serius muncul.
Ternyata, restoran tempat makan tersebut adalah miliknya. Wow! Luas banget..

Iseng Saya tanya,
"Udah berapa lama pak?"

Jawab:
"Oh, kalau yang ini baru-baru ini kok kang, belum nyampe setahun..."

Wah, Saya penasaran, kok jawabannya ada "yang ini" nya, berarti asumsinya ada bisnis yang lain dong. Hehe

Langsung Saya kepoin,

"Kalau yang lain pak?"

Jawab:
"Kalau rumah sakit, udah cukup lama. Robotik, lumayan juga. Madrasah, dari awal Saya bisnis. Hotel, juga udah lama sih... Ya gitu deh."

MasyaaAllah... Ini bukan orang sembarangan.

Sambil terkaget2, Saya bilang,
"Pak, banyak amat bisnisnya..."

Sembari bercanda, dia bilang,
"Ah, enggak ah kang, biasa aja. Hobi Saya sebenernya ngajar. Saya lulusan Al-Azhar Kairo..."

Yassalam...
Makin kepo nih Saya.

Langsung Saya bilang,
"Kalau lulusan Al-Azhar, hafidz Quran dong pak?"

Jawab:
"Ya Alhamdulillah... Bisnis cuma selingan aja.."

Dalam hati Saya bilang, "Wah ini orang assem tenan..."

(Tapi dalam konotasi baik ya.. ^_^)

Akhirnya kami ngobrol panjang lebar sampai tengah malam. Asyik banget lah pokoknya.

Saya banyak belajar dari bapak satu ini. Sederhana, pemikiran dan prestasinya luar biasa!

Salah satu pesan dia ke Saya ketika itu, begini kurang lebih,

"Kang, jangan pernah tinggalkan Al-Quran. Jaga Al-Quran. Sebisa mungkin setiap hari membaca dan mengkajinya..."

Allah ya rabb.. nyess di hati!

Saya gak puas. Minta wejangan lagi,
"Ada lagi gak stadz?"


(Saya tiba2 manggil dia ustadz)

Dia pun menjawab,

"Satu lagi, jangan pernah ragu untuk sedekah banyak. Saran Saya, nanti akang setiap hari Jum'at coba bagi-bagi nasi untuk orang-orang gak mampu di kota akang. Kenapa harus nasi? Saya ngajar tafsir. Kalau Saya jelasin alasannya, ini jelasinnya bisa sampai pagi kang. Pokoknya ikutin aja lah... hehe"

Saya nurut. Sami'na wa atho'na ke Guru, selama ajarannya bener.

Sepulang ke Bandung, wejangan dia Saya praktekkan hingga beberapa bulan kedepan.

Hasilnya emang ajaib!

Gak bisa diungkapkan dengan kata-kata...

Salutnya Saya, selain bisnisnya banyak dan besar-besar, omsetnya pun miliaran, tapi nggak pernah berhenti berbagi. Harta maupun ilmu.

Nah, Saya iri sama orang macam begini. Kepengen deh kaya dia. Allah..

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak diperbolehkan iri dan dengki, kecuali pada dua perkara. Pertama, seseorang yang diberi Allah harta kekayaan lalu ia menghabiskan harta kekayaan itu pada jalan yang benar. Kedua, seseorang yang diberi ilmu lalu ia mengamalkanya dan mengajarkannya pada orang lain" (HR. Muslim)

Jadi, iri sama orang macam begitu, gak apa-apa ternyata dalam Islam...

Semoga sharing singkat Saya hari ini, bermanfaat untuk Anda. Aamiin...


Dewa