Monday, March 26, 2018

Resep 99

Fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban"
Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Qs. Ar Rahman)
Dikisahkan ada seorang Raja yg sedang termenung melihat taman didepan istananya. Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan & sulit sekali menemukan kebahagiaan.
Kesehatannya mulai menurun karena ia mulai susah tidur karena banyaknya pikiran yg mengganggu. Padahal selama ini ia tidur didalam kamar yg mewah & kasur yg empuk.
Ditengah lamunannya, sang raja melihat seorang tukang kebun yg sedang bekerja sambil tertawa. Setiap hari ia datang dgn senyuman & pulang dgn keceriaan. Padahal gajinya sangat pas-pasan & rumahnya begitu sederhana.
Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya. Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dgn hidangan makan yg seadanya & keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.
Raja pun heran melihat orang ini. Ia memanggil penasihatnya & bertanya, “Hai penasihatku, telah lama aku hidup ditengah kegelisahan padahal aku memiliki segalanya. Tapi aku sungguh heran melihat tukang kebun itu. Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya, kadang2 ia tertidur di bawah rindangnya pohon, seperti tak ada beban dlm hidupnya, padahal ia tidak memiliki apa2 !”
Si penasihat tersenyum & berkata, “Semuanya ditentukan dgn resep 99. Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah & ia tidak akan bisa tidur.”
“Apa yg kau maksud dgn resep 99?” tanya raja.
“Besok malam perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepadanya. Sediakan satu kotak uang & tulislah 100 Dinar. Namun isi lah kotak itu dgn 99 dinar saja.”
Raja pun menuruti saran dari penasihatnya. Ketika hari mulai gelap, prajurit mengetuk pintu rumah tukang kebun ini dgn membawa hadiah.
Si tukang kebun membuka pintu rumahnya & terkejut melihat prajurit membawa kotak hadiah.
“Ini hadiah dari raja untukmu.” kata si prajurit.
“Ya, sampaikan terima kasihku kepada raja.” jawab tukang kebun sambil kegirangan melihat kotak dgn tulisan 100 dinar. Belum pernah ia memiliki uang sebanyak itu.
Ia segera membawa masuk kotak itu & menghitungnya bersama keluarga. Namun anehnya, jumlah uang di dlm kotak itu hanya 99 dinar. Dia pun menghitung ulang lagi, tapi tetap jumlahnya 99.
Dia yakin, pasti ada uang yg jatuh. Dia mencari-cari di sekitar pintu, tapi tak menemukan apa2. Akhirnya dia mencoba untuk menelusuri sepanjang jalan menuju istana. Semalaman ia mencari tapi tetap tidak menemukan apa2.
Matahari mulai terbit, raja beserta penasihatnya menanti tukang kebun ini. Tak berapa lama dia datang dgn wajah yg masam & merengut. Raja pun kaget & bertanya pada penasihatnya, “Apa yg terjadi? Tak biasanya ia datang dgn wajah seperti ini !”
Penasihat raja menjawab, “Duhai raja, begitulah kehidupan. Kita memiliki banyak hal namun kita mencari yg tidak kita miliki. Orang ini mendapatkan 99 dinar secara cuma2 namun ia sibuk mencari 1 dinar yg hilang.”
Munculnya kegelisahan hati karena kita mencari sesuatu yg tidak kita miliki, sementara kita tidak pernah mensyukuri banyaknya anugerah yg kita punya.
Kisah ini memberi pelajaran yg sangat berharga bahwa nikmat Allah telah dicurahkan begitu banyak kepada kita, namun kita sibuk menanti sesuatu yg belum datang."
Allah swt berfirman,
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

“Dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir & batin.” (QS.Luqman:20)
Bila kita selalu sibuk mencari sesuatu yg tidak kita miliki, maka kita tidak akan punya waktu untuk menikmati kenikmatan yg sudah kita miliki.

*Ya Allah.....
Jadikan kami hamba yang pandai bersyukur 🙏🏻*

No comments: